25 Agu 2011

Tangerang Gituu

Tangerang dengan kemetropolisannya menyambutku dengan aneka nostalgia masa remaja. Even I'm still teens, the last teen. Direncanakan sebagai kota metropolis sekunder segalanya terasa lebih mudah meski keaslian adat budayanya sudah melebur bersama limbah kendaraan bermerek. Dan beberapa waktu lalu, sungguh menjadi pikiranku untuk menggali kembali adat dan budaya masyarakat asli Tangerang. Dipadukan dengan sentuhan teknologi. Jadi akan tercipta semacam Tamanpintar, yang satu kompleks dengan Taman Budaya Yogyakarta dan pusat jendela dunia, Shopping Book Market.

Apalagi sekarang di kawasan Gading Serpong telah berdiri kampus UMN dan sekelilingnya menjadi kawasan terpadu. Sepertinya layak dicoba apabila ada pendukung dan dana, serta perencanaan yang matang. Untuk sementara ini hanya wacana saja. Jika ada yang mau mengembangkan, mohon komentar di blog ini. Terimakasih.

0 komentar:

Posting Komentar