27 Feb 2011

White Rose : A Story of Kim Jinyeong and Kyoko Matsumoto

Episode 2-
Kyoko and Jinyeong entered the ballroom. Then their appearance caught up by their fathers. “Ah.. here they are!!” said Jinyeong fathers. “Come here you guys!”
“What happened, Daddy?” Jinyeong looked at his father calmly. “Oh! Is this your bestfriend, Mr. Matsumoto? Which you always told me?”
“Ah, you’re really my son, Smart boy!” While was patting his son. “Let me introduce you, this is Mr. Matsumoto and his family. Takumi, this is my son, Kim Jinyeong, the one that I told you.”
They bow each other. “Nice to meet you, sir.” Jinyeong said.
“Nice to meet you too, boy.” Mr. Matsumoto looked at his daughter then said, “Hm.. may you and my daughter have known each other? We saw you both back from outside.”
He replied, “Ah, yes. Your daughter is really beautiful, sir. She’s like a goddess.”
Mr. Matsumoto smiled, “Then, would you watch her everyday?”
“What?” Kyoko and Jinyeong expressed surprised. “Are you sure, Dad?” Kyoko’s talking.
“Yeah, if you don’t mind, girl. It would be great if you two be friend, right? So you don’t need to go everywhere alone by yourself.” He smiled.
“But Dad, I’m okay! I accepted him as a friend, but …”
“So, It’s okay right?” He winked his eye. And Kyoko just can’t despite but accept it.
Mr. Matsumoto said, “So it’s decided!” then looked at Jinyeong, “It’s no problem with you, right Jinyeong?”
“Ah, no. I’m delighted to be a friend with your daughter, sir. It’s a great honor.” Smiling to his dad then to Kyoko, when she even fold down her face.
The fathers were laughing. “Okay, then let them make their times together since now. Don’t we, Mr. Kim?” replied with Mr. Kim’s nodding head.
“Ah, I almost forgot to tell you. Kyoko is still in High School. And she’s 2nd grade now.” Said Mr. Matsumoto proudly.
All of Kim family looked surprise. “Is that for real? Oh, girl. You looked really mature!” said Mr.Kim’s wife, and it made her cheeks going red. And it was really cute. “Really different with our Jinyeong. Although he’s in his 3rd semester now, he’s really ignorant and childish. Haha.”
“Mom, stop badmouth on me. Anyway, we must get home now. I have an appointment with my project team.” Gave his eyewink to his parents.
“Okay, okay. Mr. Matsumoto, please excuse us. We must go home right now. See you later,” he winked, “In-law!” he laughed.
Mr. Matsumoto smiled, “Yup, see you later too, in-law. Don’t forget to pick Kyoko up to school tomorrow, Jinyeong sonny!!” then winked to Kyoko.
The two of them agreed to be matched. And the date will begin in the next morning. What will happen on their first date?

24 Feb 2011

White Rose : A Story of Kim Jinyeong and Kyoko Matsumoto

Episode 1-
Jinyeong’s father and Kyoko’s father is a very bestfriend since their childhood and never ever meet again for over 10 years. One day, they had to attend a reunion of their High School. Jinyeong and Kyoko came too. But they both felt so bored then not join till very end. But they don’t even know each other.
They met at the ballroom’s garden when Kyoko was sitting there. Then Jinyeong smoked his cigarette that made Kyoko cough a little. Then he came to see her. But Kyoko’s cough seemed to be harsher. So Jinyeong threw the cigarette away and felt sorry to Kyoko. Kyoko’s cough became lower then it’s stopped. “I’m okay. Thanks.” She said.
“Why are you alone here?” Jinyeong asked her.
Kyoko’s turned her head. “No. It’s too full and crowded there. I’d like to have a silent place. So I came here. Even, the air is better here.”
“Yeah. Before I lit the cigarette, right?” he laughed. “I’m sorry, really. I don’t mean it.”
“I said it’s okay. Really.”
“Huh? But you coughed suddenly I lit the cigar. Are you really okay?”
“No problem. I often had this sensitive. I just had a bronchitis.” She smiled. “Ah, right. Then, why are you out here?”
“As you see, I’m smoking. It’s forbidden to smoke inside.” He smiled also. “Come to think of it, how a bronchy is ok? Huh, I don’t get your mind. By the way, what’s your name, lady?” he reach out his hand.
“I’m Kyoko Matsumoto. Nice to meet you.” While meant to shake his hand.
But Jinyeong pulled it and kissed it. “Nice to meet you too, Lady Kyoko. I’m Kim Jinyeong.” She was embarrassed. “So you’re Mr. Matsumoto’s daughter. My dad is your dad’s bestie. You know?”
“Ah, yeah. My dad even told me too. It’s coincidence, right?”
“Yeah. “ he looked at her smoothly. “Wah, ipputa! Jinja ipputa!”
Reply with her pretty smile, “what did you say?”
“Hm. Should I tell you?” He naughtily smile then laugh.
“Hmm.. okay then.” She got up. “I think I’m going in. Should we go together?”
“ I would like to, your highness.”
Without their knowing, their fathers are planning to match them together. Guess what they will react?

21 Feb 2011

Fearless

It's night and darkening
I'm still walking on my steps
One by one
I left my fear behind
I'm sure that I'll be fine

It's night and darkening
I'm a girl
and still walking
through a silent and dark road
Just to reach one word,
home

I'm alone
but I'm not afraid
because I believe in Allah
Who's always guiding and company me
Who's always keeping an eye
Even in an unreachable place

Rimie Ramadan
21.02.2011

---

ga sebagus sebelumnya
tp pengen dituliskan
jadinya gini
selamat membaca dan berkomentar :)

16 Feb 2011

Sejuta Karunia

Ketika kubuka kelopak mata ini
Kusadari betapa pemurahnya hatiMu
Dengan izinMu aku hidup kembali
Merasakan hela napas dan denyut nadi
Meski dosa dan khilafku telah menjulang tinggi
Dan sepatutnya kupanjatkan syukur ini padaMu

Pandanganku masih sama
Berwarna, tajam, tidak berkurang suatu apa

Hidungku pun masih bisa membeda
Antara wangi bunga dan aroma tinja

Telingaku pun masih menangkap
Gemercik air dan bisik daun

Mulutku masih dapat tersenyum
Menularkan kebahagiaan pada sesama

Kulitku juga masih halus
Hanya jerawat terkadang menghias dahi

Semuanya masih pada tempatnya
Seimbang dan bijaksana
Syukurku padaMu

Dan ketika kulangkahkan kakiku
Mencuat dari tempat berlindungku
Aku masih bisa merasakan
Hangatnya tetangga bertegur sapa

Langit masih biru
Rumputan masih hijau
Mereka pun masih bertasbih
Bersyukur dengan caranya masing-masing
Harmoni indah yang mengajakku turut dan larut

Sapuan tangan Yang Maha Pencipta
Takkan bisa manusia menandinginya
Walaupun sebesar zarrah

Kita hanya bisa menilainya dengan hati
Dan itulah keajaiban yang paling berharga

Seperti kisah anak kecil yang menuliskan 7 keajaiban dunia ketika ditugaskan oleh gurunya, ia menuliskannya sebagai berikut
1. bisa melihat
2. bisa mendengar
3. bisa berbicara
4. bisa mencium
5. bisa merasakan
6. bisa menyayangi dan disayangi
7. bisa mencintai dan dicintai

sesuatu yang kecil yang kadang luput dari logika kita
sesuatu yang selalu kita bawa namun jarang kita sadari
sesuatu yang berharga

syukurilah
apapun yang kita miliki
sejelek apa pun itu
jiwa,harta benda,keberadaan,kemerdekaan, bangsa dan negara
hal-hal yang harus kita syukuri

dan kita yang harus membuatnya lebih baik
sebagai pemimpin di muka bumi

---
Sekian tulisan yang cukup panjang ini
Semoga tiada lelah membacanya
Terimakasih

Rimie Ramadan
16.02.2011

8 Feb 2011

Lapisan Kosong

Di antara keramaian hanyut
Di antara kesenyapan kalut

Bersiap menatap buritan senja
Mengukur hangatnya sinar mentari
Mengelus lembut gumpal awan

Genggam erat cangkir berisi teh manis
hangat
Biarkan tetesnya mengalir diantara urat bibir
Tenggaklah
Hingga alirannya menyebar
Mengisi lapisan-lapisan nadi

Menggerakkan mensinergikan
Pikiran, Perkataan dan Perbuatan
Dan terciptalah ide yang matang
Kata-kata yang bijaksana
Dan tingkah laku profesional
Menjadi pribadi yang handal

Di antara keramaian hanyut
Di antara kesenyapan kalut
Tapi berani memegang kebenaran

7 Feb 2011

Teh manis hangat

Cukup kutaburkan gula ke dalam cangkir yang rapuh itu
Jika terlalu banyak maka rasanya akan mencekik

Kusiramkan ke atasnya teh yang panas lagi kental
Yang wanginya semerbak memasuki celah-celah otak
Memberikan sensasi kesegaran membuatmu terjaga

Dan ketika denting sendok turut andil
mencampurkan kemanisan dengan wanginya yang tak terkira
Ia tak pernah peduli
bahwa sang cangkir yang rapuh tersiksa
bahwa sang cangkir perlahan retak

Yang ia tahu
Si cangkir masih tetap berdiri
kuat menopang dirinya dan larutan teh
juga sisa-sisa kemanisan yang masih melekat

Kala cangkir terangkat tinggi
menebarkan aroma wangi yang bukan miliknya
menyalurkan rasa manis yang bukan miliknya
Ada kebanggaan dalam dirinya
Bahwa dirinya yang rapuh bukanlah sampah
Bahwa ia yang menebarkan kehangatan di antara manusia
Bahwa ia yang dapat membuat manusia bicara satu sama lain
Sehangat teh manis yang ia sebarkan

Rimie Ramadan
07.02.2011

Selamat datang lembaran baru !

Anggap saja blog ini baru berdiri.
Tidak. Maksudku anggap saja baru diresmikan detik ini.
Tidak. Maksudku marilah anggap blog ini sebagai rumah baru saja.

Kalau begitu, anggap saja aku baru pindah rumah. Anggaplah aku sedang menapaki daerah baru dengan tiada satu pun tetangga yang mengenaliku. Hanya ada beberapa teman yang membantuku mengangkut sisa-sisa rumah lama ke rumah baru. Tapi bukan mereka yang akan mengatur tata letaknya. Biar aku yang melakukannya. Biar aku saja.

Rumah ini masih bersih. Ya, mungkin belum cukup rapi, tapi kuharap cukup menyenangkan untuk dihuni. Dan kuharap cukup nyaman untuk menyambut tamu yang datang. Kalau begitu, silakan santaikan diri anda dan tunggu saya membenahi rumah baru ini. Karena nantinya, saya butuh juga komentar dan penilaian anda tentang kecermatan isinya. Untuk kesabarannya, terimakasih.

Jangan sungkan untuk berkunjung!!
Salam, Rimie Ramadan