19 Nov 2009

My Second Love Letter

*ini dikarenakan makrab arsi ugm ditugaskan bikin surat cinta, maka mengalirlah kesungguhan untuk menjiwai.. bukan sepenuh hati asli..
Teruntuk Yang selama ini kukagumi Mas Dhoni Yudhanto
Assalamualaikum Dengan penuh rasa hormat dan bahagia kuhantarkan surat ini bersama doaku agar engkau sehat, sukses, dan dalam lindungan Allah SWT selalu. Dan kuharap engkau selalu bersemangat dan bahagia menghadapi harimu. Izinkanlah aku membuka surat ini dengan permintaan maaf. Maafkan aku, karena selama ini terus mengamatimu. Maafkan aku, karena aku tak bisa membuangmu dari pikiranku. Maafkan aku, karena mungkin aku tak lagi sabar ingin mengutarakan perasaanku. Tapi, sejujurnya aku takut. Aku terlalu takut padamu. Sejak awal, ketika Mas memberi sambutan di orientasi lalu, entah kenapa, aku merasa takut. Walau banyak yang bilang Mas menenangkan hati, tapi kehadiranmu malah membuatku tidak tenang. Apalagi jika matamu sudah menangkapku dan menatapku. Makanya aku sering menunduk atau berbalik kalau Mas melihatku. Untuk hal ini, maafkan aku lagi, ya Mas. Di balik rasa takutku, aku penasaran akan kepribadianmu , Mas Dhoni. Mungkin rasa penasaranku ini timbul karena rasa takut tapi nyaman kalau mendengarmu bicara. Dan untungnya, ketika kaderisasi kemarin aku berkesempatan mewawancara Mas Dhoni. Tapi tetap saja aku menjumpai wajah datar dan dingin Mas Dhoni. Aku menangkap kesan seperti itu. Aku cukup bersyukur. Setidaknya aku sedikit mengenali kepribadianmu. Aku ingin, ingin sekali mengenalmu. Yah, bukan menjadi seseorang yang hafal biodata atau silsilah keluargamu. Hanya bisa tersenyum atau menyapamu dan kau membalasnya, itu sudah lebih dari cukup.
...

*aku udah lupa lanjutannya. Abisnya, suratku habis dibaca langsung dikasih ke orangnya. Dan aku-tepatnya suratku itu-satu-satunya yang dikasih ke orang yang dituju. Uuh.. padahal blm kudokumentasikan.. hiks.. dan setelah itu aku jadi bulan-bulanan anak arsi. Hahaha.. seru kok seru!!