24 Jan 2012

Angel and Prince

Augstova 17, 2039 - Candull Land

   I'm just wasting moments in the garden. When suddenly I see a beautiful white lady crying near the pond. I come to her. "Hey lady, what's wrong?"
   She doesn't answer but points at the sky and keep crying. Not moving except her hands and tears. I pick out my knitted handkerchief and sob her tears. "Ssh.. It'll be alright, It's alright. Stop your tears and tell me what's going on."
   The lady calms down. And in seconds I see her beautiful black eyes. It's framed by her pony black hair and white face. She is gorgeous!
   "Mm-Mister, why do you care so much to me? And your looks, seemed not like a commoner does. I mean who are you?"

   Ooh. So you don't know me? Are you foreigner? "Let me introduce, I am Marzekoni Montovaggio, the Prince of this nation."
   "Ma.. Mar..ze.. what?"
   "Ah, you can call me Zeko if it's too difficult to spell."
   "Ah, Prince Zeko, yeah. It's better. My name is Wati. I come from there." she points up there, to the sky. My eyebrow raised, how come she could..? "It's a long story. I can tell you but could you save me from the people first, please?"
   "Okay, you can follow me, Lady Wati."

   I guide her towards my pavillion. Secretly, as she asked. I told my servants to guestroom and give her cloths. Then I asked her to come for dinner.

   Time runs out, the sun went down. My servants told me that the table is ready. I said ok and order them to call my "guest". Yep the late beautiful young lady. Then I go alone to dining room. Even a prince, I don't feel nice being in the castle. So I beg for this pavillion to my father, and he let me go easily.
   I've been on my chair but waiting her a lil longer. My servants come and lead that lady to sit down. For a while, I stunned by her beautiful faces with the dress and make up. She looks more gorgeous! Is she a goddess?
   "Could you leave us, please?" I order them to back at the kitchen. This is my priceless guest over the year. I should respect her. So they leave the dining room. "Lady Wati, take your first spoon first, please."
   "I'm so pleased, thank you. You too, Prince Zeko."

   "Lady, honestly, you look gorgeous! And more gorgeous tonight." She smiles and her face is blooming. "Are you a Goddess, maybe?" I speaks a while after dinner.
   "An angel exactly." she corrects. I'm stunning. "Do you ever known that heaven has also a kingdom?"
   "Nope." shake my head.
   "Heaven has also a Kingdom. We call it Kahyangan." I nod. "There live also God as a king, and Goddess as the Queen. And we are angels, live to serve them. Like your servants do."
   "Is it? So how about the prince? Are there price or princess who'll be the next God?"
   "No. But there are titles for the angels. Angels got them by work. So here I am."
   "Wh-What? You work?"
   "Yup. I must pick prayers from humans and deliver it to God. I pick about 1 million a day."
   "Wow, work that much and you still look gorgeous!"
   "Yeah, but I lost something. So I can't back to Kahyangan."
   "What is it? Is it that important?"
   "Of course! It's my wings! Without them I can't flew back."
   "Let me help you. and until we find it, you stay here. Okay?"
   "But I have one condition. You must not tell anyone that I'm "different", okay?" I nod and let her drink juice.
   "Understood, young lady!"
#continued tomorrow

13 Jan 2012

Indonesia Itu Surga! eps 1

Sudah lama sebenernya aku pengen bikin sebuah tulisan tentang tanah airku yang sangat kusayangi ini. Namun terhalang oleh beban lain yang semakin bertubi. Baiklah, akhirnya keluangan waktu hari ini kumanfaatkan. Ini dia, sebuah semangat bagi kalian warga Indonesia, juga sebuah undangan pada seluruh manusia di bumi supaya dapat berkunjung ke negaraku.

Pilihan judul ocehan kali ini, "Indonesia Itu Surga!", karena saya ingin membuka mata kita semua, bahwa dibalik berita-berita negatif yang udah kaya sampah di Bantar Gebang, masih tersimpan berjuta harta karun milik Ibu Pertiwi.

Terinspirasi juga oleh seorang Jepang, yang siang ini sedang menyantap masakan Indonesia. Maka pikiran saya langsung terpancing, "Berapa harga makanan ini di sana? Yang di sini hanya sekitar 15 ribu rupiah." Ya, saya sangat mudah terpancing dengan makanan. Tahukah anda, bahwa resolusi Kementerian Pariwisata juga sedang menggalakkan kuliner sebagai potensi pariwisata? Hemm, menarik ya?

eps 1: Indonesia, Surganya Kuliner
Suburnya negara Indonesia. Hampir semua tanaman dapat tumbuh di negeri ini. Sehingga untuk kebutuhan pangan, sandang, dan papan mudah terpenuhi. Memang Indonesia belum secanggih negara-negara maju (ya namanya juga masih berkembang), tapi keuntungannya, dimana pun anda tersesat, anda masih dapat bertahan hidup untuk waktu yang lama.

Coba sebut makanan pokok Indonesia! Pasti anda akan menjawab "Nasi." Padahal masih banyak penduduk Indonesia yang tidak memilih nasi sebagai makanan pokoknya. Ada singkong, ubi jalar, jagung, sagu, kentang yang sama-sama mengandung karbohidrat tinggi, tapi lebih rendah dari nasi. Aneka makanan ini sering dikonsumsi penduduk yang sedang dalam diet, atau petani beras yang jarang makan hasil panen mereka.

Lalu beralih ke sayur. Sekian negara yang pernah saya kunjungi, jarang yang menyuguhkan sayuran hijau selengkap di Indonesia. Bahkan negara tetangga sendiri, selama saya di sana, jarang menemukan sayuran. Kalaupun ada, bumbu yang diracik kurang senendang yang di Indonesia. Indonesia memang surga!

Anda berkunjung ke Indonesia, dan susah mencocokkan lidah? Mungkin anda datang ke tempat makan yang salah! Anda suka masakan apa? Manis? Maka pergilah ke rumah makan masakan Jawa. Jika anda doyan yang pedas dan bersantan, maka pantasnya ke rumah makan masakan Padang atau Manado. Asin? Oh, itu sih dapur Sunda ahlinya. Atau mau yang berkuah? Soto, Bakso, atau Sop banyak tersedia dalam berbagai pilihan. Nikmat ya Indonesia? Iyalah, feels like heaven gituu!

12 Jan 2012

Jendela Hati

samar
bagaikan sebuah bayangan
yang kautemui dalam sebuah bingkai

penuh
bahkan sudah kukunci
pintu hati yang telah terisi

kuncinya telah kubuang
hingga aku lupa tempatnya

tetapi
bayangan itu
yang terus menghantui

masih terseok
melampaui batas akal
membayang
meski menit pun tak mencukupi

kutahu itu masa lalu
namun dalam setiap incinya
terdapat noda yang ia cipratkan

noda yang melampaui jendela
akhirnya membekas
keras

ah! sebuah jendela!
jendela hati yang rupanya memang belum kukunci
ketika semilir angin yang masuk
membangkitkan aroma tersendiri dari noda

maaf sepertinya jendela tak bisa ditutup
berkali kucoba, ia masih saja menyisakan lubang

---

Rimie Ramadan
12.01.2012

8 Jan 2012

Jogja Diguyur Hujan

Hujan basahi kotaku
Deras
Menyapu debu

Irama percikan
Berdendang seiring pecahnya
Tetes

Mengiring
semerbak segar
Teduhkan jiwa

Hujan
Ketika air menjadi
Pasukan penutup mata
Mengiring mimpi dalam lelap

---
08.01.2012
Rimie Ramadan

diiringi musik sang hujan

bang Jungmo jahaaat

okelah bang. pas gue tau dan hapal kebiasaan lo ciuman sama Heechul, gue terima. Gue terima dengan lapang dada. Tapi ini, lo ciuman sama Tiffany?! Gue gak terimaa!! CUKUP. Roar!

Sorry ya blog, lo jadi tempat sampah banget seminggu (ato mungkin sebulan?) dan gue belum memberikan sampah mutiara lagi buat lo. Maaf banget banget banget banget.

Sebenernya gue udah bikin sebuah cerpen, tapi masih kotretan. Alias coret-coretan. Tapi rencananya mau gue bikin buku. Gak di upload di sini. Ntar deh, kalo bukunya udah jadi, gue taro di lo juga. okei?

oya, gue mau sedikit posting tentang liburan kemarin. pas gue jadi tour guide anak2 jakarta. but, di next posting yaaa..