Hari pertama, Kehangatan di Ufuk Senja
4 jam sudah aku berada di Bandara Internasional Adisucipto sampai akhirnya "diusir" meninggalkan kota Jogja. Burung besi siap menggendong kami menuju Bengkulu. Setelah singgah di Jakarta selama kurang lebih 2 jam dengan maskapai Singa Kesiangan (yg waktu itu -alhamdulillah-bangun pagi), kami menikmati kembali suasana awan putih dan langit membiru. Akhirnya, pukul 2 siang kami tiba di Bengkulu.
Athar, Bude Ida, Ama, Bude Parti @Adisutjipto |
Mie n Bude Parti @Soekarno-Hatta |
Mba Oka n Mba Marvi @Soekarno-Hatta |
Arrival Hall @Fatmawati Soekarno |
Syukurlah, kecil dan sedikitnya aktivitas penerbangan justru memudahkan kami dalam penungguan bagasi. Bagasi cepat dan mudah dikenali. Keluar dari bandara, kami pun langsung disambut generasi kedua Pakde Wasool yang semuanya datang menjemput, masing-masing dengan satu mobil.
Mbak Refi, Mbak Dina, Mbak Desi, dan Mas Hendri mengantarkan kami menuju kediaman ayah mereka. Sampai di tempat, sapaan yang pertama datang justru dari rombongan kloter Jakarta yang berangkat lebih awal.
Sore itu dihabiskan untuk menyamankan diri dengan naungan baru, mengobrol dalam suasana yang baru, bertukar kabar dan bergembira dalam games dan lelucon ngawur. Sampai akhirnya masing-masing capek sendiri dan kelipuk atau mengundurkan diri.
Sore itu dihabiskan untuk menyamankan diri dengan naungan baru, mengobrol dalam suasana yang baru, bertukar kabar dan bergembira dalam games dan lelucon ngawur. Sampai akhirnya masing-masing capek sendiri dan kelipuk atau mengundurkan diri.
0 komentar:
Posting Komentar