25 Apr 2012

Saya dan Bulan Kesembilan

April.

Ada banyak cerita.
Pameran arsitektur.
Riuh rendah ulang tahun.
Insting dan kebetulan.
Langkah masa depan yang masih acak semu.

April.

Dibuka dengan pertambahan usia, pengurangan jatah hidup, dan penyadaran akan keharusan hidup dewasa. Dewasa, berarti keteraturan, kebijaksanaan, kecerdikan berpikir. Yang tak pernah lepas dari kecurigaan, kebohongan, korupsi, alasan, ketidakjelasan dan non-toleransi.
Seringkali, aku tak mau cepat dewasa. Dewasa itu seperti kita tak bisa lagi bebas, kita seperti harus memiliki satu identitas pasti untuk bercampur dalam populasi. Kesempurnaan lah yang dituntut dalam kedewasaan. Jika kau tak sempurna, maka hanya dua pilihan: cari identitas lain atau dibuang.

April.

Dimana aku dan teman-teman sibuk menyiapkan pameran yang baru saja selesai tiga hari yang lalu. Pameran yang kurang tersiapkan namun syukurlah hasilnya sangat memuaskan. Meski harus membelah diri antara panitia dan bazaar, aku sudah lumayan bisa membagi waktu. Poster tim bisnisku tercetak dengan hasil memuaskan. Begitu pula dalam penjelasan proyek kelompok kami, lisanku cukup lancar untuk berbicara.

April.

Belajar melancarkan setir bersama seseorang yang kusayang. Yang biasanya kusetir hatinya dengan puisi-puisi karanganku. 2 minggu lalu dia menyempatkan waktu untuk mengajariku menyetir. Syukurlah, bahkan karenanya aku sanggup membawa mobil dari Jogja ke Magelang tanpa henti! Cukup frontal untuk pembelajar sepertiku. Dengan kehadirannya membuatku tenang dan jalan terus. Barulah sebelum masuk gerbang Borobudur, kami bertukar tempat.

April. Semoga 5 hari ke depan juga menyenangkan. Amin.

Ria R. Ramadan

0 komentar:

Posting Komentar