Wajah berpadu dengan remang cahya
Di sela kau tuliskan sebuah kisah
Tentang dirimu
Di tiap lembarnya
Kau tinggalkan segores nama
seorang wanita
Kau berkata, cantik parasnya
Kau jelaskan, anggun tata lakunya
Kau sematkan, kelembutan tutur katanya
Dan jemarinya
yang tak pernah terpangku
Ada saja yang dia lakukan
untukmu, kebutuhanmu
Tak pernah alpa kau cium
sebelum melangkah keluar rumah
Meski peluh membanjir
Meski keriput menggerus pipinya
yang dahulu ranum dan panen puji
Meski lelah memendam cita-citanya
Dia tahu, bahwa kamu
Kamulah yang akan mewujudkan cita-cita itu
Kamu yang akan berada di garda depan
Dengan ujung tombak terasah tajam
Siap berjuang mengumpulkan ilmu pengetahuan
Itulah yang membuat wajahnya nampak rupawan
Karena ia selalu tersenyum kala menyapamu pulang
Tak lupa menyuruhmu makan dan sembahyang
Menemanimu setiap malam
Demikian hebohnya engkau bercerita tentangnya
Seheboh tangismu kala kepergiannya
Seorang wanita yang merawat dirimu sejak kecil
Seorang nenek yang teramat sangat kau sayangi
Hingga selalu bila kubaca buku itu
Kutemukan bekas air mata
air mata bahagia
Rasa syukurmu pada Tuhan
telah dipertemukan dan dirawat sedemikian rupa
Serta doa yang tak pernah putus
hingga kini kau lulus dan memulai usahamu
Melangkah membuka jendela dunia
RRR. 27.03.2013
Teruntuk dirimu dan wanita terhormat itu
semoga Allah menempatkan beliau di sisiNya
4 komentar:
bangkek lo mi, ini bagus banget. the best so far
ya ampun.. kirain gue yang komen ini putra.
taunya lo sal. haha, thanks buddy!
anyway gue jg hampir nangis pas baca ulang. Keinget nenek gue sendiri. Hehe..
wah, apik tenan..baru iseng buka pondok rimie terus lihat ini. Siip!
Hehe, makasih ma!
Posting Komentar