21 Agu 2010

JENDELA KACA BUS

Berdiri di sudut jalan, menyambut hempasan angin dan teriknya mentari. Beserta debu jalanan yang mengawang di udara. Dan itu dia, yang ditunggu datang.

Melambai, terhenti, berjalan masuk, lalu kembali mengerung. Meninggalkan jejak keberadaanku.

Aku pun mencari tempat duduk. Di daerah perhentian ini tak pernah ada tempat duduk yang penuh. Aku mencari tempat dekat jendela. Karena itu yang kusuka.

Dan dimulailah perjalanan itu. Serentetan film ber-genre realistis bermain disebelahku. Bebas kupandang atau tidak. Tidak masalah. Mereka toh tidak peduli. Kadang ada yang sadar kupelototi dan memelototi balik, tak kumengerti. Tak ku peduli. Dari sekian banyak aktivitas mereka lah, aku sering mereka-reka apa yang akan mereka lakukan.

Jika sedang bosan, aku beralih menatap payung biru berhias mega putih di atas sana. Menebak atau merencanakan yang akan kulakukan selanjutnya. Fiuhh..

Di sanalah aku menyelami dasar pikiranku sendiri. Aku pun bebas berenang dan bertelusur.

0 komentar:

Posting Komentar