30 Apr 2010

Jumat, hari taubat

Hari Jumat seharusnya menjadi hari penuh makna, penuh semangat, penuh kebahagiaan karena Jumat adalah hari penuh rahmat yang dijanjikan Allah. Jumat adalah hari dimana muslimin di dunia berlibur dan bersuka cita mengagungkan Allah Yang Maha Kuasa. Asmaul Husna, tasbih, tahmid dan tahlil, serta ayat-ayat Al Quranul karim berkumandang menantikan tengah hari. Sebagai puncak syukur kehadirat Allah atas limpahan karuniaNya di muka bumi.

Hari Jumat, bagiku adalah hari pertaubatan. Hari perubahan. Hari hijrah. Maksudnya adalah, aku berusaha menjadi 'muslimah sejati'. Karena di hari ini aku menetapkan pergi keluar rumah (kuliah, red) dengan menggunakan gamis atau rok. Sedangkan di hari lain aku menggunakan celana. Ya, memang belum sepenuhnya setiap hari aku memakai rok. Aku belum siap seutuhnya. Kan ada pepatah bilang 'sedikit demi sedikit lama-lama menjadi bukit'. Dan dalam Islam juga lebih dianjurkan sedikit tapi berkelanjutan ketimbang langsung banyak tapi hanya 2 atau 3 kali selanjutnya ditinggal.

Tetapi, hal ini agak kontradiktif dengan jadwal rutinitasku yang kayanya makin mundur. Bangun pagi hari ini baru jam setengah 7 pagi. Dan semalam seperti ada beban 5 kwintal yang menghinggapi mataku. Untunglah hal itu terjadi setelah aku menyelesaikan poster unntuk KMT. Entah akan dihargai tidak pengorbanan yang setengah-setengah ini. Setelah bangun dan salat, aku sungguh malas beranjak ke kamar mandi. Kuisi waktu dengan menggambarkan denah konsepku yang lumayan matang ke sebuah alas karton 20 x 20. Niatnya sih mau bikin maket studi di kampus nanti. Tapi sampai sekarang, kemalasan itu masih menyangkut dalam diriku. Aku malah ngeblog gini. And doing nothing. Berangkat dari BSR aja baru jam 8 pagi. Gak tau sampe kapan bertahan. Yang jelas aku gak langsung pulang ke BSR lagi. Soalnya jam 11 ada rapat buletin n harus koordinasi ke Pak Bayu Kurniawan soal desain posternya. Hurraaahh... ^^

Booooboooookkkk... I wanna come home to Tangerang, please!!

0 komentar:

Posting Komentar