Aarghh. Semua ini gara-gara info yang menyebar tidak rata. Desas desus awal kumpul tugas jam 12 siang. Lalu ada info jam 10 pagi. Ehh, kenapa yang terjadi malah jam 3 sore. Aku terlanjur menyerah dan mengumpulkan gambarku seadanya. Toh, aku tadi tak membawa apa-apa ke kampus. Dan juga, aku ingin hari ini aku beristirahat. Please, kenapa gak pada sms dulu kek, atau gimana. Aku udah buru-buru banget dan pasrah dengan apa yang terjadi. Pas pingin balik kosan, aku pengen ambil tu gambar lagi terus tak lanjutin dengan pensil warna. Tapi sayangnya, kertas pengumpulan tugas sudah kutandatangani. Padahal gambarku BOSOK tenan. Cuma SAMPAH yang di rapido sama cat air. TOK. KEtek emang tuh temen-temen dan Bapak LAborannya. Huuh.
Tapi ya sudahlah. kembali ke 6 huruf tadi. P A S R A H. Allah, give me a miracle please. Mana tadi nyampah waktu banget : jadi Kambing Congek antara Sandhika dan Iqbal. DAN, berita paling buruk aku ga jadi nonton bareng nak Medpro. Jiaah. Aku BETE banget. Untungnya aku siang ini bisa tidur nyenyak. Tapi karena menulis ini aku jd teringat lagi dan moodku jd agak BETE lagi.
Oiya, aku sampe bela-belain gak mandi dulu buat ngumpulin tu tugas sial. Kampret emang. T 41. Kalo mas Dhoni liat, bisa dikeplak dan didamprat abis-abisan tuh karya dan mukaku. Hilanglah sudah kepercayaan diriku di hadapannya. Tapi aku gak mau nyerah. Aku akan terus berusaha untuk menjadi seorang arsitek. Walau harus mati muda. Walau mas F***i tak menghargai. But please, jgn mundur Ria. Banyak orang yang berharap padamu. Dan kamu harus bisa wujudin cita-cita utamamu : Membuat papa mama tersenyum bangga. Kamu gak lupa kan?
Lagi-lagi aku menangis jika ingat tujuanku itu. Aku belum bisa. aku belum berhasil menggoreskan lengkungan manis itu di wajah mereka. Apa? Apa yang selama ini kudapat masih jerih payah mereka dan mereka belum pernah tersenyum untuk prestasiku. Ibu, Ayah, maafkan aku. Tapi aku masih ingin berusaha mendapatkan senyum itu dari bibir kalian. :'))
0 komentar:
Posting Komentar