dan bila
hanya wajah sendu yang melulu kutanam
di ladang rasa takut dan kecut
dengan alibi orang tua dan ridhonya
kapan kau akan melangkah
mencuatkan apa yang kau sebut jati diri
katanya, aku diberi kebebasan setelah lulus
katanya, aku terserah mau berbuat apa
katanya, segalanya boleh kau raih
tapi kebebasan itu pun bertanggal kedaluwarsa
apa yang disebut terserah hanya kepatuhan terhadap waktu
nyawamu adalah batas, umurmu pun terbatas
Tampar saja terus
Tapi kau masih setia dengan tempurungmu
Bercokol tanpa kesadaran
Bukan lagi mahasiswa
Tidak sedang bekerja
Pengangguran
Anggur itu mahal, tapi ketika ditambah imbuhan pe-an, seketika berubah 180 derajat
0 komentar:
Posting Komentar